KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, yang kiranya patut
penulis ucapkan, karena atas berkat rahmat- Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai “Politik
dan Strategi Nasional dalam Pemilu 2014 serta visi-misi capres sesuai dengan
bidang pendidikan”.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada umumnya.
Kami menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada umumnya.
A. Latar
Belakang
Masa
pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kabinet Indonesia
Bersatu yang dipimpinnya akan habis masa kerjanya dalam waktu yang sangat
dekat. Beralihnya masa pemerintahan yang lama ke masa pemerintahan yang baru
menimbulkan banyaknya calon-calon pemimpin bangsa yang mendaftarkan diri untuk
memimpin bangsa Indonesia .
Dan mereka datang dari berbagai partai yang memiliki banyak perbedaan dalam
pandangan masing-masing mengenai langkah
bangsa Indonesia ke depannya. Penulis berpendapat bahwa politik dan
strategi yang mereka tawarkan harus memiliki nafas pancasila yang terkandung di
dalamnya dan tidak melanggar UUD 1945. Tetapi tetap saja, peralihan masa
pemerintahan ini menyebabkan perdebatan yang sengit dalam pemilihan umum kali
ini.
Dan siapapun
presiden yang terpilih pada pemilihan presiden 9 Juli 2014
nanti akan menentukan arah perkembangan
bangsa Indonesia yang telah berdiri selama 68 tahun ini. Dan kita sebagai bangsa Indonesia lah
yang menentukan calon presiden mana
yang akan terpilih pada pemilihan presiden nanti. Karena suara masyarakat yang menentukan masa depan
bangsa Indonesia .
Dengan tetap membuka mata, pikiran dan hati nurani.
B. Rumusan
Masalah
Masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis ini adalah :
1. Apa itu
pengertian Politik dan Startegi Nasional?
2. Apa saja
dasar pemikiran penyususan Politik dan Strategi Nasional?
3. Bagaimana
Cara penyusunan Politik dan
Strategi Nasional?
4. Apa Visi-Misi
calon presiden indonesia
2014?
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan baru tentang
Politik dan Strategi Nasional Bangsa
Indonesia dan meningkatkan rasa kepedulian pembaca untuk ikut serta dalam
membentuk Strategi dan Politik Nasional yang tepat untuk Bangsa Indonesia.
D. Manfaat
Penelitian
Dengan
membaca karya tulisan ini, penulis berharap agar pembaca sekalian bisa lebih
memahami tentang strategi dan politik nasional bangsa Indonesia dan
dapat mendapat wawasan yang lebih luas mengenai politik dan strategi nasional
dan dapat menggunakan wawasan tersebut untuk menentukan pilihan yang tepat pada
pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
PEMBAHASAN
Politik dan
Strategi Nasional
Pengertian
Politik
Kata
politik dalam bahasa yunani
yaitu “Politeal” yang berasal dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri yaitu Negara dan teal yang berarti urusan. Politik
secara umum adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau
disebut Negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem
tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut meliputi pengambilan suatu
keputusan mengenai tujuan dari sistem politik itu menyangkut seleksi antara
beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari beberapa tujuan yang
telah dipilih. Dan untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut perlu dibentuk
kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang menyangkut pengaturan dan pembagian dari
sumber-sumber yang ada dan untuk melaksanakannya perlu memiliki kekuasaan dan
kewenangan yang berfungsi untuk membina kerjasama dan untuk menyelsaikan
konflik yang timbul dalam proses ini. Dari uraian tersebut, politik
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
1. Negara
Negara merupakan
suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yangsah dan ditaati rakyatnya, ataupun negara
merupakan bentuk masyarakat yang paling utama dan negara merupakan organisasi
politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan
Kekuasaan adalah
kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang
atau kelompok lain sesuai dengan kehendaknya. Dalam politik perlu diperhatikan
bagaimana kekuasaan itu diperoleh, dilaksanakan ataupun dipertahankan.
3. Pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan sebagai aspek utama dari politik dalam pengambilan keputusan perlu
diperhatikan siapa pengambil keputusan tersebut dan untuk siapa keputusan
tersebut dibuat. Dalam politik keputrusan yang diambil menyangkut sector public
dari suatu negara.
4. Kebijaksanaan
Suatu kumpulan keputusan
yang diambil seseorang atau kelompok politik dalam rangka memilih tujuan dan
cara mencapai tujuan tersebut dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan. Dasar
pemikirannya adalah masayarakat memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai
secara bersama pula maka dari itu diperlukan rebcana yang mengikat yang
dirumuskan dalam kebijakan –kebijakan oleh pihak berwenang.
5. Distribusi dan alokasi sumber daya
Distribusi
adalah pembagian atau penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat, jadi politik itu
membicarkan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
Pengertian
Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional
adalah asas , haluan, usaha serta kebijaksanaan Negara tentang pembinaan,
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian serta penggunaan
secara kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Dalam melaksanakan
politik nasional maka susunlah strategi nasional. Misalnya strategi jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Strategi nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran – sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh politik nasional.
Dasar Pemikiran
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Dasar
pemikirannya adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem menejemen
nasioanal yang berdasarkan ideology pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara
dan ketahanan nasional. Landasan pemikiran dalam sistem menejemen ini penting
karena didalamnya terkandung dasar Negara, cita-cita nasional dan konsep
strategis bangsa Indonesia .
Penyusunan
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan
strategi nasional yang telah berlangsung selama disusun berdasarkan sistem
kenegaraan yang menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat
yang menyatakan jajaran sebuah pemerintah dan lembaga-lembaga tersebut dalam
UUD 1945 disebut sebagai “Suprastruktur Politik”, yaitu MPR, DPR, Presiden, BPK
dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam suatu masyarakat disebut sebagai
“Infrastruktur Politik”, yang mencangkup pranata-pranata politik yang ada dalam
masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
kelompok kepentingan (Interest Group)
dan kelompok penekan. Antara suprastruktur dan infrastruktur politik harus
dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme
penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur
oleh presiden (mandataris MPR). Dalam pelaksanaan tugasnya, presiden dibantu
oleh lembaga-lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang
merupakan badan koordinasi seperti dewan stabilitas ekonomi nasional,
dewan pertahanan nasional RI, dewan maritim, dewan otonomi daerah, dewan
stabilitas politik dan keamanan.
Proses politik
dan strategi politik nasional dinfrastruktur politik merupakan sasaran yang
akan dicapai oleh rakyat Indonesia
dalam rangka pelaksanaan strategi nasional yang meliputi bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan dan keamanan. Sesuai dengan kebijakan politik nasional maka
penyelenggara Negara harus mengambil langkah-langah untuk melakukan pembinaan
terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sebagian sasaran
sektoralnya. Melalui pranata-pranata politik masyarakat ikut berpartisipasi
dalam kehidupan politik nasional. Dalam era reformasi saat ini peranan
masyarakat dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah
ditetapkan MPR maupun yang dilaksanakan oleh presiden sangat besar sekali.
Pandangan – pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi dll itu,
selalu berkembang pada saat ini, dikarenakan
a. Semakin tingginya kesadaran masyarakat
dalam berbangsa dan bernegara
b. Semakin terbukanya akal dan pikiran
untuk memperjuangkan haknya.
c. Semakin meningkatnya kemampuan
untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
d. Semakin meningkatnya kemampuan untuk
mengatasi persoalan dengan berjalannya semakin tinggi tingkat pendidikan yang
ditunjak oleh IPTEK.
e. Semakin kritus dan terbukanya pikiran
masyarakat dengan ide-ide baru.
VISI MISI
CALON PRESIDEN 2014 DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Dua kandidat pasangan calon presiden-wakil presiden sudah
mengemukakan visi dan misi serta program mereka selama lima tahun ke depan. Joko Widodo-Jusuf Kalla
memprioritaskan sembilan program perubahan_ yang dinamai Nawacita. Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa menawarkan delapan program penyelamatan_ Indonesia .
Pendidikan
Visi
dan Misi Jokowi-Jusuf Kalla
1.
Menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek
pendidikan kewarganegaraan.
2. Memperjuangan agar biaya pendidikan terjangkau bagi seluruh warga negara
3. Tidak akan memberlakukan penyeragaman dalam pendidikan seperti menghapus ujian nasional
4. Mengadakan kurikulum yang menyeimbangkan aspek muatan lokal dan nasional
5. Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan
6. Rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar (guru) yang berkualitas secara merata
7. Memberi jaminan hidup yang memadai pada guru di daerah terpencil, pemberian tunjangan fungsional, dan pemberian asuransi
8. Pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah
9. Memperjuangan Undang-Undang Wajib Belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya pendidikan dan segala pungutan
10. Memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan.
2. Memperjuangan agar biaya pendidikan terjangkau bagi seluruh warga negara
3. Tidak akan memberlakukan penyeragaman dalam pendidikan seperti menghapus ujian nasional
4. Mengadakan kurikulum yang menyeimbangkan aspek muatan lokal dan nasional
5. Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan
6. Rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar (guru) yang berkualitas secara merata
7. Memberi jaminan hidup yang memadai pada guru di daerah terpencil, pemberian tunjangan fungsional, dan pemberian asuransi
8. Pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah
9. Memperjuangan Undang-Undang Wajib Belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya pendidikan dan segala pungutan
10. Memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan.
Visi
dan Misi Prabowo-Hatta
1.Memperkuat
karakter bangsa melalui pendidikan yang berkepribadian Pancasila
2. Melakukan realokasi peningkatan efisiensi terhadap pos belanja pendidikan
3. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun
4. Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen, dan penyuluh. Mengirim tunjangan profesi guru bersertifikat langsung ke rekening guru, merekrut 800 ribu guru selama lima tahun, dan menaikkan tunjangan profesi rata-rata Rp 4 juta per bulan.
5. Merevisi kurikulum nasional
6. Memperbaiki secara masif kualitas dan fasilitas pendidikan di seluruh sekolah melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah
7.Penyediaan komputer di sekolah dasar, menengah, dan kejuruan, memberikan beasiswa dan memfasilitasi lulusan baru mengikuti pelatihan
8. Memberi insentif para perusahaan yang menggelar program magang
9. Mengembangkan sekolah kejuruan.
2. Melakukan realokasi peningkatan efisiensi terhadap pos belanja pendidikan
3. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun
4. Meningkatkan martabat dan kesejahteraan guru, dosen, dan penyuluh. Mengirim tunjangan profesi guru bersertifikat langsung ke rekening guru, merekrut 800 ribu guru selama lima tahun, dan menaikkan tunjangan profesi rata-rata Rp 4 juta per bulan.
5. Merevisi kurikulum nasional
6. Memperbaiki secara masif kualitas dan fasilitas pendidikan di seluruh sekolah melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah
7.Penyediaan komputer di sekolah dasar, menengah, dan kejuruan, memberikan beasiswa dan memfasilitasi lulusan baru mengikuti pelatihan
8. Memberi insentif para perusahaan yang menggelar program magang
9. Mengembangkan sekolah kejuruan.
Dalam
visi misi Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) bidang
pendidikan, pasangan Prabowo-Hatta mengenai aspek peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan, misinya adalah pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas
Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp150 juta per sekolah, serta fasilitas
di Universitas Rp20 triliun selama lima tahun.
Sedangkan
aspek peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dari pasangan Jokowi-JK,
misinya adalah akan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung
proses transfer pengetahuan dan pendidikan.
"Untuk
pasangan Prabowo-Hatta, harus ada besaran unit cost yang jelas untuk menghitung
kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana di setiap sekolah berapa besarnya.
Jika ditetapkan data Rp150 juta per sekolah, berdasarkan apa? Kemudian, alokasi
Rp20 triliun untuk apa?" ujar Aktivis Pendidikan, Jimmy Paat, di Kantor
ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (27/6/2014).
Lebih
lanjut, alokasi APBN Rp20 triliun di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan swasta
dipertanyakan datanya. Sebab hingga saat ini, pemerintah juga telah mengajukan
anggaran untuk sarana prasarana PTN hingga Rp15 triliun.
Selain
itu, dalam aspek perubahan evaluasi belajar seperti Ujian Nasional (UN), misi
pasangan Jokowi-JK adalah mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem
pendidikan nasional, termasuk UN. Sedangkan mengenai hal itu, pasangan
Prabowo-Hatta tidak menyentuh mengenai UN.
"UN
bukan harus dievaluasi, tapi harus dihapuskan. Hal yang perlu dilakukan saat
ini adalah standarisasi dalam mutu pelayanan pendidikan, bukan standarisasi tes
kelulusan," ucapnya.
Jimmy
menambahkan, assessment untuk melihat mutu pendidikan perlu dilakukan, namun
cukup berdasarkan sampel dalam memetakan tingkat mutu pendidikan. (ade)
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar